PAMIT

Kemaren temanku cerita. Panggil saja Della. Dia ingin pamit katanya, tapi berat. "Ya beratlah pasti, dia bawa perasaan" batinku. Tapi ndak berani ngomong langsung. Kudengarkan saja dia cerita sampai habis kusambi ngerjain RPP. Oh tapi pikiranku lebih fokus sama cerita Della. Berfikir harus ngrespon gimana biar bocah ini jadi tenang.

"Dell, udah gak usah dipikir sesuatu yang diluar kendali kita"
"Contohnya?"
"Ya jodoh itu"

Dalam batin aku ngomong sama diri sendiri.

Comments

Popular Posts